Halaman GKJ Jambeyan

Halaman GKJ Jambeyan
Halaman Gereja yang belum di bangun

Laman

Cari Blog Ini

Kamis, 27 Mei 2010

SEJARAH GKJ JAMBEYAN

SEJARAH GKJ JAMBEYAN

Sejarah berdirinya GKJ Jambeyan tidak dapat dipisahkan dengan sejarah GKJ Gondang sebab GKJ Jambeyan ada dan terbentuk dari GKJ Gondang.

GKJ Jambeyan terdiri dari 3 Pepanthan, yaitu :

1. Pepanthan Jambeyan

2. Pepanthan Basan

3. Pepanthan Sambung blader

Tiga pepanthan tersebut merupakan bagian dari GKJ Gondang yang berada di zona selatan.

Dari ketiga pepanthan tersebut, masing-masing memiliki keunikan sejarah berdirinya yang berbeda-beda. Dari ketiga pepanthan tersebut urutan sejarah berdirinya yang tertua adalah pepanthan Basan, lahir sekitar tahun 1935-an. Pepanthan Jambeyan lahir dan mulai tumbuh sekitar bulan Agustus tahun 1968, sedangkan pepanthan Sambung blader muncul sekitar tahun 1970-an.\

1. Pepanthan Basan

Benih yang tertabur dan tumbuh di Basan adalah buah pekabaran Injil (PI) dari GKJ Sragen melalui Bpk. Soirono ( Orang Kristen pertama di GKJ Gondang dari Ringinharjo), dan Bpk. Sastro Tatag dari Trobayan.

Benih yang tumbuh semakin berkembang, maka di Basan mulai diadakan kelompok kebaktian sendiri yang dilayani dari GKJ Sragen dan selanjutnya menjadi Pepanthan dari GKJ Sragen. Dalam perkembangan selanjutnya iman yang sudah mulai tumbuh terus dipelihara. Mereka yang terlibat dalam pekabaran Injil selanjutnya adalah Bpk. Padmo sukarto, Bpk. Yuswo, dari GKJ Gondang dan Bpk. Wiryo Sukarno dari Blimbing.

2. Pepanthan Jambeyan

Benih yang tersebar dan tumbuh di Jambeyan bermula dari Bpk. Wartowiyono ( orang dari Seloromo) yang memperistri gadis asal Sukorejo. Bpk. Wartowiyono sekeluarga semula tinggal di Seloromo, Kec. Jenawi, Kab. Karanganyar kemudian pindah di Sukorejo, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen kira-kira tahun 1955. Beliau adalah simpatisan Kristen, ikut kebhaktian di pepanthan Basan dan menerima tanda Baptis ( Sekeluarga ) pada tahun 1958.

Sisi lain, di GKJ Jambeyan juga ada benih yang disebarkan oleh Bpk. Slamet Suparto, warga dari GKJ Margoyudan. Beliau memperistri putrid ayu Bpk. Demang Jambeyan. Dengan kehadiran Bpk. Slamet supatro akhirnya dia mengajak semua adhik-adhiknya menjadi orang Kristen. Diantara putra Bpk. Demang Jambeyan, yang sering berada di Jambeyan adalah Bpk. Sumarno.

Pada suatu hari ( sekitar bulan Mei 1968 ) ketika Bpk. Sumarno hadir dalam acara hajatan orang mantu, ada seorang guru SD yang bernama Tugiyo Budiwiyoto, yang kebetulan duduk berdampingan dengan Bpk Sumarno. Dalam percakapan diantara dua orang tersebut, Bpk Tugiyo bertanya kepada Bpk. Sumarno. “ Pak, bagaimana tha caranya untuk menjadi orang Kristen itu? Saya kok pengen tahu”. Kemudian hasil percakapan tersebut oleh Bpk. Sumarno disampaikan kepada Bpk. Slamet Suparto. Kemudian Bpk. Tugiyo diberi jawaban dengan dikirimi buku-buku, antara lain: Buku Babad Kitab Suci ( PL & PB ), Alkitab, dan buku Limpur Rahayu. Berbekalkan bacaan buku tersebut, semakin membuat Bpk. Tugiyo kepengin menjadi orang Kristen. Selanjutnya Bpk. Tugiyo mencoba ikut kebhaktian di pepanthan Basan. Dari hari kehari, kemudian Bpk. Tugiyo mengajak teman-temannya untuk ke Gereja, antara lain : Bpk. Gito sunarno, ibu demang bersama Bpk. Martowiyono diajak ikut kebhaktian di pepanthan Basan. Oleh kebersamaan mereka yang setia pergi ke Gereja untuk mengikuti kebaktian di Basan akhirnya munculah banyak simpatisan yang bertobat di Jambeyan.

Pada bulan Agustus tahun 1968 di Jambeyan dilaksanakan Baptisan missal, ada sekitar 40-an warga dewasa, anak yang menerima tanda Baptis yang dilayani oleh Bpk. Edi Trimodoroempoko, S.Th dari GKJ Margoyudan. Sejak waktu itu kelompok kebaktian ditetapkan menjadi Pepanthan Jambeyan.

3. Pepanthan sambung Blader

Sejarah munculnya orang Kristen di Sambung Blader bermula dari anak-anak Sambung Blader yang menimba ilmu di SMP Kristen Gondang, Kec. Gondang, Kab. Sragen. Benih yang tertabur melalui SMP Kristen Gondang membuat ada beberapa anak yang ingin menjadi orang Kristen. Tokoh yang satu ini adalah Bpk. Sumardi ( Sekarang menjadi Emiritus Pendeta GKSBS ). Benih yang tumbuh terus menerus disirami dan dipupuk. Penyiraman dan pemupukan rohani yang dilakukan oleh Bapak Padmo Sukarto dan Bapak Yuswo, kemudian selanjutnya Penginjilan dan pemeliharaan iman dilakukan oleh Bapak Martowiloyo dan Bpk. Sukiyo.

Pewilayahan

Pada tanggal 16 Desember 2002 Bapak Pendeta Amirin Bintoro memasuki masa emeritus.Bapak Pendeta Amirin Bintoro telah melayani Jemaat GKJ Gondang selama 27 tahun lamanya dan luas pelayanannya adalah 10 Pepanthan, yaitu : Jambeyan, Basan, sambung Blader, Piji, Gondang, Kedungbringkil, Bangoan, Ringinharjo, Jatisumo, Jenar, dan Ngrombo.

Untuk mengisi kekosongan jabatan Pendeta, siding Klasis pada Bulan Januari 2003 bersidang dan mengutus Bapak Pendeta Drs. Isubari dari GKJ Taman Asri menjadi Pendeta konsulen di GKJ Gondang. Agar Gereja dapat menjawab tantangan jaman dan menjalankan tugas dan fungsinya, maka dibuatlah strategi pelayanan dan pengorganisasian yaitu dengan membagi GKJ Gondang menjadi 3 wilayah pelayanan, yakni :

Ø Wilayah I : Ngrombo, Jenar, Jatisumo

Ø Wilayah II : Bangoan, Gondang, Ringinharjo, Piji

Ø Wilayah III : Sambung blader, Basan, Jambeyan

Selain program pewilayahan, Majelis juga menyusun Master Plan 2003-2008 untuk acuan program. Masing-masing wilayah memiliki programnya sendiri-sendiri.

Ø Wilayah I berprogram pendewasaan Gereja

Ø Wilayah II berprogram pemanggilan Pendeta

Ø Wilayah III berprogram pendewasaan Gereja dan pemanggilan Pendeta.

Oleh karena masing-masing wilayah berprogram ( sesuai perjalanan Master Plan ) maka untuk penggarapan dan pelaksanaanya dapat berjalan sesuai rencana, maka masing-masing wilayah supaya memanggil tenaga kontrak ( Alumnus Theologi ) untuk mengawal Master plan. Adapun mereka yang pernah menjadi tenaga kontrak adalah sdr. Samuel tujono, S.Th untuk wilayah I. Dadang andi Susanto, S.Th untuk wilayah II. Kartini Astuti, S.Si untuk wilayah III.

Karena dirasakan kebutuhan Pendeta semakin mendesak, maka mulai awal bulan Mei 2005 wilayah Utara dan wilayah Selatan, Majelis memutuskan untuk masing-masing wilayah mulaimemprogramkan pemanggilan calon-calon Pendeta. Bapak Rusyanto S.Th menjalani pembimbingan selama 6 Bulan.

Setelah melewati ujian Peremtoir pada tanggal 29-30 september 2006 dalam siding kontrakta Klasis Gereja-gereja Kristen Jawa Sragen, akhirnya dinyatakan lulus dan memasuki masa Vikariat selama setahun. Rencana selanjutnya pentahbisan untuk GKJ Gondang Wilayah Utara dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2007 dan pendewasaan Wilayah selatan menjadi GKJ Jambeyan pada tanggal 17 Oktober 2007 dilanjutkan penahbisan Pendeta.

1 komentar: